Thursday, December 29, 2011 0 komentar

Muntah, Diare, dan Demam (part 1)

Momok yang sangat saya takuti datang juga, Lylu sakit cukup parah. Lebih dari biasanya yang seputaran batuk pilek.

Diawali hari selasa lalu saat saya, suami, dan lylu berkunjung ke Plaza Buaran. Kami bersantai dulu di J.Co sebelum belanja ke Carefour. Saya memesan donat copa cobana dan chocolate freeze, sementara suami memesan ice cappucino.

Lylu seperti biasa tertarik ingin mencoba, saya berikan sepotong kecil donat saya (untung saya membawa sendok sendiri, karena tempat tsb tidak menyediakan sendok/pisau/garpu), ternyata makanan tersebut langsung lylu muntahkan. Saya kaget, biasanya Lylu suka roti/dunkin donut. Saya coba icipi, fla nya memang terasa agak asam, saya pikir mungkin memang seperti itu rasanya. Jadi lah saya habiskan.

Kemudian Lylu kembali ingin mencicipi minuman saya, saya berikan sedotan dengan saya pencet tengahnya sehingga susah untuk menyedot minuman itu. Tapi ternyata ada sedikit yang berhasil terminum. Tak apa hanya sedikit, batin saya. Kami kembali menghabiskan hidangan, dan Lylu sudah sibuk dengan main-mainnya sendiri. Memang setelah saya pikir sekarang, rasa whipped cream di minuman tersebut sudah tidak sesegar biasanya.

Setelah selesai, kami menuju Carefour untuk berbelanja. Tak sampai setengah jam, saya merasa mual, perut sakit, melilit, meriang, dan kepala pusing. Cepat-cepat kami tuntaskan belanja. Sepanjang perjalanan, rasa sakit semakin menjadi. Perut terasa ditonjok, nyeri, sakit. Saya langsung merasa ada yang tidak beres dengan makanan tadi.

Sampai rumah, saya langsung istirahat, minum enzyplex 2 butir. Rasa mual ingin muntah tapi tidak bisa muntah.   Lylu dan suami bermain di ruang lain. Malam hari, Lylu seperti biasa ingin menyusu sebelum tidur. Tak beberapa lama setelah menyusui, Lylu digendong ayahnya. Dan muntah banyak sekali. Cairan dan makanan.
Kaget, kami sempat berpikir mungkin Lylu masuk angin atau terlalu capai. Saya berikan antangin anak.
Kemudian Lylu tertidur. Beberapa jam kemudian, Lylu terbangun dan muntah kembali. Kejadian tersebut terjadi berulang kali sampai keesokan hari. Baru terhenti muntahnya setelah saya berikan Vometa syrup.
Total Lylu muntah sekitar 8x.

Rabu pagi lylu mulai diare. Dan sampai hari kamis ini sudah 4x Lylu diare, cair.
Yang paling mengkhawatirkan adalah Lylu menolak makan sejak hari Rabu kemarin. Dia hanya mau makan pisang sedikit, minum air putih, dan menyusu. Saya sangat khawatir dia akan dehidrasi. Terlebih kemarin jam 11 malam, Lylu demam sampai 38.1 derajat. Dan demam lagi kamis pukul 04.00, 11.00, 16.00, dan terakhir pukul 20.00 tadi.


Saya sudah ke dokter hari ini. Dokter mengatakan kemungkinan Lylu tertular bakteri makanan yang sama dengan saya, yang bisa menular dari ASI (sebelum menyusu Lylu masih segar main). Suami saya pun sejak kemarin juga ikut terkena diare. Mungkin kondisi kami bertiga sedang tidak fit juga sehingga mudah terpapar penyakit karena sebelumnya kami baik-baik saja makan di luar. Tapi yang jelas sejak kejadian ini saya sudah kapok makan J.Co lagi.

Dokter kemudian menyarankan apabila kondisi Lylu tidak membaik, semakin lemas, tidak mau makan minum, dan tidak pipis/pipisnya sedikit agar segera dibawa ke UGD untuk di infus. Ingin nangis rasanya mendengar kata infus. Masih teringat jelas masa-masa Lylu dirawat di perina dengan selang infus yang selalu dia copot, dan harus ditusuk kembali. Ya Allah jangan sampai itu terjadi! sembuhkan anakku ya Rabb..

Alhamdulillah Lylu sudah mulai mau makan biskuit gerbernya dan sedikit pisang. Yang penting ada makanan masuk (makanan lainnya sama sekali ditolak). Minum air putih pun masih mau (oralit, pedyalite, air tajin, susu, apalagi vitamin ditolak).

Yang paling menyakitkan hati saya adalah melihat tubuh anak saya yang terlihat kurus, dengan tonjolan tulang, dan perut yang kempis. Sekuat hati saya berusaha untuk tidak menangis di depan Lylu. Jangan sampai Lylu ikut sedih. Saya harus bisa membuat Lylu ceria dan bersemangat lagi.

Oya, dokter juga menyarankan agar Lylu dibangunkan untuk minum atau makan sedikit2 jangan dibiarkan tidur terus. Ya, karena kurang asupan makanan dan cairan, Lylu memang lemas dan ingin tidur terus. Membangunkan Lylu pun saya harus tega-kan hati, karena dia akan menangis, protes. Saya harus membujuknya pelan2 untuk meminum obat demamnya dan meminum air. Sesekali saya kasih biskuit cemilannya juga.

Ya Allah, air mata ini sudah ingin membanjir deras. Sembuhkanlah anakku, jangan biarkan dia menderita. Sehatkan lah dia kembali. Sesungguhnya hanya Kau lah yang Maha Menyembuhkan..


kamis, 29/12/2011
pk. 23.00

semoga esok Lylu sudah membaik, mau makan minum, sehat ceria dan tidak muntah-diare-demam, amin.. amin.. ya robbal alamin..
Monday, December 26, 2011 0 komentar

Lika-liku Punya Bisnis Sendiri

Siapa bilang punya bisnis sendiri lebih mudah? bebas mengatur waktu seenak hati dan tinggal menerima uang segepok?

Ya mungkin saja, kalau anda hanya mewariskan kerajaan bisnis dari orang tua, yang sudah berjalan dengan sistem sempurna.

Bagaimana dengan membangun usaha sendiri dari Nol?
Keuletan, kesabaran, dan kerja keras yang jauh lebih keras dari pada menjadi seorang karyawan adalah modal utama anda untuk berhasil. Di samping faktor Luck atau Ridho dari Yang Maha Kuasa.

Saya mengalami sendiri. Selama lebih dari 4 tahun menjalankan usaha sendiri, tidak terhitung jatuh bangun, rasa frustasi, dan sedih saya alami. Saya memulai bisnis betul-betul dari Nol. Dengan uang pinjaman bank di bulan awal usaha, tanpa uang pemberian orang lain. Tidak dari orang tua, saudara, apalagi pacar.



Kadang rasa jenuh dan malas saya hadapi. Punya usaha yang dimulai dari Nol tidak membuat anda dapat tidur dengan tenang. Pikiran untuk memutar uang, meningkatkan penjualan, mengatur stok, produksi, mengatur pegawai, bayar servis charge, sewa, dan sebagainya selalu menghantui. Tidak terhitung berapa kali saya tergoda untuk kembali menjadi pegawai saja, mencari kantor yang memberi gaji besar, tanpa harus pusing-pusing memikirkan printilan usaha.

Sampai hari ini pun saya masih belajar untuk bersabar menjalankan usaha saya.
oleh karenanya, saya sangat salut dengan pengusaha yang berhasil membangun bisnisnya dari Nol.
It's hard. Really hard.
 
;